Minggu, 30 Agustus 2009
alhamdulillah akhirnya ridhoon mengeluarkan desain edisi ke dua yang jumlahnya 15 desain kaos. untuk lebih jelasnya silahkan anda klik desain kaos......
Senin, 10 Agustus 2009
Bekasi - Rumah buronan teroris Ahmad Fery di kompleks perumahan Puri Nursaphala Blok D 12, Jatiasih, Bekasi, masih dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Police line pun masih membentang di rumah kontrakan yang pernah menyimpan ratusan kilo bahan peledak itu.
Pantauan detikcom, Senin (10/8/2009) pukul 15.45 WIB, 35 anggota polisi yang berasal dari Densus 88, Brimob dan Polsek Jatiasih masih berjaga-jaga di sekitar rumah mungil itu. 6 Polisi khusus berjaga tepat di depan rumah bercat kuning tersebut.
Meski demikian, polisi tidak melakukan pemeriksaan bagi warga maupun pengunjung yang datang memasuki kompleks. Rumah tersebut pun kini sudah tidak lagi menjadi perhatian warga sekitar.
Sementara itu, 2 rumah yang mengapit rumah Ahmad Fery, yakni D 11 dan D 13 tampak sepi. Pemilik rumah D 11, Sri Aman Indriati, mengaku masih mengungsi ke rumah anaknya sejak penggerebekan 8 Agustus lalu.
"Saya masih ngungsi di rumah anak di Jatiwarna," kata Sri yang sudah 5 tahun tinggal di komplek tersebut.
(lrn/nrl)
akarta - Noordin M Top hanya satu dari sekian banyak anggota kelompok teroris. Dia mati ataupun tidak, jaringan teror selalu tetap ada. Alasannya terorisme berakar dari perjuangan keyakinan.
"Kalau betul Noordin M Top mati, itu tidak berarti terorisme sudah selesai. Hanya berkurang satu teroris, dan terorisme akan ada terus," kata Kepala Desk Antiteror Polhukam Ansyad Mbai saat dihubungi melalui telepon, Senin (10/8/2009).
Dia juga menilai akan sulit untuk menghilangkan gerakan kelompok terorisme. "Kita lihat trennya, yang kita lihat background gerakan berdasarkan politik dan ideologi, jadi gerakan itu tidak akan mati hanya dengan mati figurnya," terang Ansyad.
Sayangnya Ansyad enggan berkomentari perihal insiden di Temanggung, Jawa Tengah. "Kita tunggu saja tes forensik dari Mabes Polri, jangan sampai nanti malah membingungkan," imbuhnya.
Dia juga menjelaskan, dari penangkapan yang dilakukan, beberapa pelaku dan lokasi ada di kawasan Jakarta. Ini karena target mereka banyak ada di ibu kota.
"Ya logis, target banyak di sana di Jakarta. Dan banyak sasaran strategis, ini menarik perhatian publik," terangnya.
Apakah para pelaku ini banyak orang baru atau rekrutan baru? "Ada yang dulu sudah tersangkut, tapi belum kelihatan peran pentingnya, background-nya tetap sama," terangnya.
Dia juga yakin bila kelompok teroris mempunyai sumber pendanaan yang kuat. "Dana bisa saja hasil dari perampokan, macam iuran dari mereka sendiri. Jaringan ini tidak hanya orang miskin, lihat saja Noordin bukan orang miskin," tambahnya.
(ndr/iy)
Langganan:
Postingan (Atom)