Rabu, 16 September 2009

Untuk lebih lanjut silahkan Klik Desain Kaos....
untuk pemesanan silahkan menghubungi dengan cara coment di buku tamu.... layanan selanjutnya akan di tindak lanjuti oleh Operator....




Triono Wahyu Sudibyo - detikNews
Semarang - Kecelakaan yang melibatkan bus dan mobil terjadi di Tol Semarang, Jawa Tengah, Rabu (16/9/2009). Akibat peristiwa tersebut, seorang menderita luka-luka.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.15 WIB di jalur tol Tembalang, Semarang. Saat ini, pengelola tol tengah mengevakuasi dua kendaraan itu.



Saksi mata menyebutkan, Bus Mulyo Indah jurusan Semarang-Solo melaju dari arah dalam kota. Tiba-tiba kendaraan bernopol AD 1609 BA itu oleng, menabrak median jalan, dan nyelonong ke tengah jalan.

Mobil taruna yang melaju dari arah berlawanan tak sempat menghindar, sehingga terjadi tabrakan. Seorang korban luka langsung dilarikan ke RS Banyumanik.


"Bus selip karena jalan licin," tutur petugas Sentral Informasi Tol Semarang, Joko kepada detikcom melalui telepon.

Joko mengaku tidak tahu berapa lama proses evakuasi dilakukan. Pada pukul 20.00 WIB, dua kendaraan itu belum berhasil dipindahkan.

"Arus lalu lintas sedikit tersendat. Kami berharap pengguna jalan hati-hati, karena jalan memang licin," kata Joko.

Hujan memang baru saja mengguyur kota Semarang dan sekitarnya. Selain membuat jalan licin, kondisi itu agak merepotkan proses evakuasi.

Rabu, 09 September 2009

Temanggung - Tiga wanita kakak beradik nekad 'ngutil' atau mencuri pakaian demi anak-anaknya berlebaran. Warga Desa Desa Sudung Dewo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah ini, tertangkap tangan dan hampir dipukuli.

Untung saja, aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh puluhan pengunjung di Pasar Kliwon Baru, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah itu, batal setelah petugas polisi setempat datang dan langsung melerai.


Polisi kemudian mengamankan ketiga kakak beradik itu di Mapolres Temanggung, Rabu (9/9/2009).


Ketiga kakak beradik itu adalah Murni(30), Sulis (28) dan Rati(23).

Dari tangan ketiga pelaku, petugas berhasil mengamankan 11 potong kemeja, tiga buah busana muslim atau jilbab seharga Rp.20 ribu per potong, tiga stel baju anak-anak, empat jeans celana anak-anak, tujuh pasang sandal plastik, enam buah rok anak-anak dan satu potong busana muslim pria atau baju koko seharga Rp 135 ribu.

Dari pengakuan pelaku Murni(30) kakak tertua ketiga pelaku, dalam aksi mengutil yang dilakukan secara bersama-sama, salah satu dari ketiga kakak beradik itu mencoba mengalihkan perhatian pedagang dengan cara memilih-milih baju sambil bertanya-tanya berapa harga dan menawar.

“Pada saat bertanya-tanya, menawar dan membeli baju yang sudah saya tawar, dua adik saya mengambi beberapa potong pakaian dengan cara langsung dimasukan tas “kresek” (plastik hitam) tanpa sepengetahuan penjualnya,” tegas Murni kepada detikcom.

Murni mengaku aksi pertama dan kedua saat mengutil itu berjalan dengan mulus di delapan dua kios yang berbeda.

“Baju yang sungguh-sungguh saya beli adalah satu celana, dua baju dewasa, dan satu setel baju koko, sedangkan yang lainnya adalah barang hasil curian yang dilakukan oleh kedua adik saya,” tegas Murni.

Sepandai-pandi tupai melompat akhirnya jatuh juga, aksi mereka untuk ketiga akhirnya ketahuan dan tertangkap basah oleh salah satu pedagang sandal yang akan menjadi korban ketiga aksi mengutil mereka.

“Saya lakukan ini untuk bisa mendapatkan baju lebaran, pakaian dan sandal yang akan saya berikan kepada anak-anak saya untuk berlebaran,” tegas Murni.

Kapolres Temanggung, AKBP M. Zari kepada detikcom menyatakan saat ini petugas kepolisian masih terus mengembangkan kasus tersebut. Sebab, dugaan sementara ketiga kakak beradik ini merupakan otak dan pelaku sindikat pengutil yang sering beraksi di Temaggung dan Wonosobo.

“Untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya ketiga pelaku kami jerat dengan pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman penjara maksimal selama tujuh tahun,” tegas Zari.


Jakarta - Di hari ulang tahun yang ke-60, Presiden SBY mendapatkan pernyataan dukungan yang selalu dia butuhkan memimpin Indonesia. Yaitu dukungan penuh dari istri dan seluruh anggota keluarganya.




Pernyataan dukungan disampaikan oleh Ny Ani Yudhoyono dalam acara syukuran hari ulang tahun ke-60 SBY. Acara digelar di kediaman pribadi SBY di Cikeas, Kab. Bogor, Rabu (9/9/2009).

"Karena ini ulang tahun yang ke-60, jadi spesial. Semoga semakin amanah dan keluarga selalu mendukung," kata Ani.

Syukuran yang bersamaan berbuka puasa ini ditandai pemotongan tumpeng oleh SBY. Potongan tumpeng berturut-turut SBY berikan kepada dua ibundanya, Ny Habibah dan Ny Sarwo Edhie Wibowo, baru setelah itu ke Ani Yudhoyono.

Sekaligus dalam kesempatan petang ini Ani Yudhoyono menyampaikan terimakasih atas ucapan selamat yang masyarakat kirim melalui SMS. Dia
minta maaf karena belum sempat membalas SMS yang masuk.

"Saya mendapatkan SMS ucapan selamat banyak sekali. Terimakasih," ujar Ani yang nampak berseri-seri dengan busana muslim warna biru.

Sementara dua putra, menantu dan cucu SBY tidak nampak. Pasangan Agus Harimurti-Anisa Pohan dan putri pertama mereka, Aira, sedang berada di luar negeri.

"Mas Ibas (Edhie Baskoro) ada tugas khusus untuk persiapannya bertugas nanti di parlemen," ujar seorang anggota tim SBY-Boediono yang hadir.

Meski tidak menyebarkan undangan, tapi tamu yang hadir di lokasi acara mencapai 200-an orang. Di antaranya adalah Mensesneg Hatta Rajasa, Menlu Hasan Wirajuda, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mendag Marie Elka Pangestu dan Seskab Sudi Silalahi.

Cawapres terpilih, Boediono, sudah pasti hadir. Namun dia baru datang sekitar pukul 19.00 WIB karena harus berbuka puasa dan sholat Magrib di tempat lain terlebih dahulu.

Ada sekitar 30-an karangan bunga ucapan selamat yang terlihat di lokasi. Salah satunya dikirimkan Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad dan sebagian besar dari anggota DPR.