Senin, 10 Agustus 2009

akarta - Noordin M Top hanya satu dari sekian banyak anggota kelompok teroris. Dia mati ataupun tidak, jaringan teror selalu tetap ada. Alasannya terorisme berakar dari perjuangan keyakinan.

"Kalau betul Noordin M Top mati, itu tidak berarti terorisme sudah selesai. Hanya berkurang satu teroris, dan terorisme akan ada terus," kata Kepala Desk Antiteror Polhukam Ansyad Mbai saat dihubungi melalui telepon, Senin (10/8/2009).

Dia juga menilai akan sulit untuk menghilangkan gerakan kelompok terorisme. "Kita lihat trennya, yang kita lihat background gerakan berdasarkan politik dan ideologi, jadi gerakan itu tidak akan mati hanya dengan mati figurnya," terang Ansyad.

Sayangnya Ansyad enggan berkomentari perihal insiden di Temanggung, Jawa Tengah. "Kita tunggu saja tes forensik dari Mabes Polri, jangan sampai nanti malah membingungkan," imbuhnya.

Dia juga menjelaskan, dari penangkapan yang dilakukan, beberapa pelaku dan lokasi ada di kawasan Jakarta. Ini karena target mereka banyak ada di ibu kota.

"Ya logis, target banyak di sana di Jakarta. Dan banyak sasaran strategis, ini menarik perhatian publik," terangnya.

Apakah para pelaku ini banyak orang baru atau rekrutan baru? "Ada yang dulu sudah tersangkut, tapi belum kelihatan peran pentingnya, background-nya tetap sama," terangnya.

Dia juga yakin bila kelompok teroris mempunyai sumber pendanaan yang kuat. "Dana bisa saja hasil dari perampokan, macam iuran dari mereka sendiri. Jaringan ini tidak hanya orang miskin, lihat saja Noordin bukan orang miskin," tambahnya.

(ndr/iy)


0 komentar:

Posting Komentar